Untuk mengunjungi tempat wisata desa wisata Osing di Banyuwangi hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari kota Banyuwangi. Para pengunjung dapat melihat potensi budaya dan alam di desa Kemiren Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, yang dikenal juga dengan desa wisata using atau Osing.
Banyuwangi, tempat yang sesungguhnya menceritakan tentang kekayaan budaya pesisir. Selain desa wisata Using begitu banyak tempat wisata yang indah di daerah Banyuwangi yang wajib Anda kunjungi. Jika Anda menggunakan jalur darat, membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam dari kota Surabaya.
Baca juga Tempat Wisata Pantai Plengkung Di Banyuwangi
Sejarah dan asal muasal nama desa wisata Osing atau Using di Banyuwangi berasal dari nama suku Osing yang mengabdi kepada Raja Majapahit, namun pada tahun 1478 M mereka berusaha menyelamatkan diri ketika kerajaan diserang yang membuat mereka tercerai-berai. Sebagai dari mereka ke pegunungan Tengger, Bali dan ke ujung timur pulau Jawa yaitu Banyuwangi.
Akhirnya mereka mendirikan kerajaan Bambangan yang berkuasa selama sekitar 200 tahunan sebelum jatuh ke kerajaan Mataram Islam pada tahun 1743 M. Mereka inilah yang menetap sekarang menetap di Desa Kemiren yang dijadikan objek wisata desa wisata Osing yang sejarangnya sudah tercatat sejam Zaman Belanda pada tahun 1830-an.
Desa Kemiren sudah ditetapkan sebagai Desa Osing yang sekaligus dijadikan cagar budaya untuk melestarikan suku osing. Banyak keistemewaan yang dimiliki oleh desa wisata di Banyuwangi ini di antaranya penggunakan bahasa yang khas yaitu bahasa Osing.
Karakter masyarakat suku Osing di desa Kemiren umumnya terbuka pada kemajuan zaman, namun mereka tetap memegang teguh tradisi leluhur. Terlihat dari rumah adat dengan gaya tradisional, berbagai kesenian seperti tari Gandrung, Tari Barong, upacara Ider Bumi sebagai simbol syukuran massal dengan membuat ribuan tumpeng hingga berbagai macam ritual yang dilakukan untuk penghormatan kepada bumi untuk kesuburan tanah di sektor pertanian yang masih dilakukan.
Untuk wisatawan yang berkunjung di desa wisata Osing Banyuwangi, akan diajak menuju tempat transir lalu ketempat pertemuan sambil menikmati tarian lokal yang sebenarnya bisa kita pesan. Misalnya saja tari Gandrung, Burda, dan Buntulan, atau cerita tentang Nabi Muhammad yang digubah menjadi bentuk tari Kehamad yang dipopulerkan agar tidak hilang.
Ada puluhan kesenian hingga ritual lain yang bisa dilihat di desa wisata Using yang dilakukan di pagi, siang atau juga malam hari. Fasilitas di desa wisata Using/Osing sudah ada fasilitas homestay hingga memudahkan para wisatawan yang ingin mengenal kebiasaan masyarakat Osing/Using.
Pada setiap satu minggu sekali pada Selasa malam, warga di desa wisata Osing yang sudah tua akan berkumpul membaca lontar berbahasa jawa yang ditulis dengan huruf Arab. Dan pada hari Rabu malamnya, giliran warga yang muda membaca lontar tersebut.
Baca juga Daftar Tempat Wisata di Banyuwangi Wajib Dikunjungi
Tidak hanya menjadi salah satu destinasi wisata di Banyuwangi, para pengunjung juga bisa mempelajari cara hidup dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Osing. Sebagai tambahan informasi, jika Anda ingin bermalam di desa wisata Using, dianjurkan untuk terlebih dahulu berziarah ke situs Buyut Cili untuk meminta keselamatan. Situs Buyut Cili tersebut dipercaya sebagai makam Mbah Buyut Cili yang bisa juga mengabulkan permintaan peziarah asalkan bersifat baik.
Keanekaragaman Banyuwangi terlihat dari penduduknya yang berasal dari suku Mandar, Bugis, Jawa Mataram, Osing atau Bambangan, Madura, Bali, Arab dan China. Suku Mandar dan Bugis lebih banyak tinggal di pesisir pantai. Jawa Mataram dan suku Osing menempati beberapa tempat di Banyuwangi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Osing & http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiren,_Glagah,_Banyuwangi
One thought on “Liburan Ke Desa Wisata Osing Banyuwangi”